Sindiran Donald Trump Buat Rupiah Melemah



Presiden AS Donald Trump sedang berada di salah satu lapangan golf pribadinya. 






Rupiah belum menunjukkan tanda-tanda menguat. Justru berada dalam kondisi merosot yang salah satunya akibat sentimen eksternal.Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, sepanjang Juli 2018 ini terus tertekan dikisaran 14.090-14.520.




Petugas menghitung pecahan dolar Amerika di salah satu gerai penukaran mata uang di Kwitang,Jakarta Pusat, Selasa (8/5/2018). Nilai tukar rupiah terhadap dolla AS yang ditransaksikan pada Selasa (8/5/2018) ditutup melemah 51 poin atau 0,36 persen ke level Rp14.052 per dollar AS.



Pada saat itu sepanjang bulan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bergerak direntang Rp 14.080- Rp 14.728 per dollar AS. Kurs rupiah pada penutupan perdagangan, Jumat (20/7) merupakan yang terendah sejak 5 Oktober 2015.



Erwin Rijanto, Deputi Gubernur Bank Indonesia mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah ini tidak hanya terjadi pada rupiah saja. Namun  juga dialami di beberapa mata uang negara lain.
"Jadi memang mata uang beberapa negara hampir semua melemah dibandingkan dollar AS," kata Erwin ketika ditemui, Jumat (20/7/2018).

Sindiran Trump
Masalah utama terkait gejolak nilai tukar ini adalah pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.Trump secara terbuka menyindir kebijakan moneter The Fed yang menaikkan suku bunga. Trump tak senang dengan kenaikan bunga The Fed tersebut karena membuat dollar AS terus menguat dan mengurangi daya saing AS.

Selain itu, beberapa kebijakan Trump seperti perang dagang terhadap China juga mempengaruhi nilai tukar. Saat ini, menurut BI, ekonomi AS  memang berada di atas angin.
Soal pelemahan rupiah ini, BI mengimbau masyarakat tetap tenang. Karena BI akan selalu ada di pasar untuk melakukan operasi pasar.

 

Comments